Kata "aksi" yang dimaksud disini adalah kata yang sering dipakai dalam bahasa formal atau resmi utamanya tertulis. Jadi tidak membahas kata yang mungkin kita pakai dengan teman saat bercanda atau ngobrol, misalnya ,"Jangan sok aksi gitu ah!; meskipun terkadang kedua situasi itu sama-sama membutuhkan kata yang sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), aksi berarti gerakan atau tindakan. Aksi juga dapat berarti sikap atau tingkah laku yang dibuat-buat. Aksi tidak selalu berarti protes, tetapi bisa juga berupa dukungan atau tuntutan yang berbeda dengan makna protes. Dalam dunia organisasi pergerakan, aksi dapat diterjemahkan sebagai segala pikiran dan perbuatan/tindakan yang mengarah pada capaian-capaian terhadap tujuan perjuangan itu sendiri.
Aksi dalam dunia organisasi pergerakan adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh anggota atau simpatisan organisasi tersebut untuk mencapai tujuan perjuangan mereka. Aksi bisa bersifat damai atau konfrontatif, tergantung pada situasi dan strategi yang dipilih. Berikut adalah beberapa contoh aksi dalam dunia organisasi pergerakan:
- Aksi demonstrasi atau unjuk rasa: Ini adalah aksi yang paling umum dilakukan oleh organisasi pergerakan untuk menyampaikan aspirasi, tuntutan, atau protes kepada pihak berwenang atau masyarakat umum. Contohnya adalah aksi demonstrasi yang dilakukan oleh Sarekat Islam pada tahun 1913 di Surabaya untuk menentang pajak yang dikenakan oleh pemerintah kolonial Belanda1.
- Aksi mogok kerja atau pemogokan: Ini adalah aksi yang dilakukan oleh organisasi pergerakan yang bergerak di bidang buruh atau pekerja untuk menuntut hak-hak mereka yang tidak dipenuhi oleh majikan atau pemerintah. Contohnya adalah aksi mogok kerja yang dilakukan oleh Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) pada tahun 1914 di Semarang untuk menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja1.
- Aksi boikot: Ini adalah aksi yang dilakukan oleh organisasi pergerakan untuk menolak atau menghindari produk, jasa, atau kegiatan yang dianggap merugikan atau bertentangan dengan tujuan perjuangan mereka. Contohnya adalah aksi boikot yang dilakukan oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 terhadap produk-produk Belanda dan sekolah-sekolah Belanda1.
Contoh aksi selain dalam dunia pergerakan adalah sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar