SD Fransiskus 2 Bandar Lampung
Beranda
DOA BERSAMA MENJELANG LAUNCHING PEDAGOGI CAKAP - HARI KE 8 - 25 APRIL 2024
5 Manfaat Fieldtrip Buat Anak-Anak
Anak-anak yang tercinta,
Beberapa waktu lalu kita semua berangkat dalam perjalanan yang penuh kegembiraan dan harapan. Field trip kita di Taman Karakter Fransiskus adalahsebuah petualangan yang membawa kita keluar dari kelas dan memperkenalkan kita pada dunia di luar sana.
Ingat saat kita berdiri di depan kandang kambing lalu kita memberi makan kambing-kambing itu, lalu memberi makan ikan yang ada di kolam-kolam sebelahnya, dan berlanjut menanam juga memanen sayuran? Mata kita terbelalak melihat dan mengalami itu dalam kegembiraan bersama teman-teman. Kita merasa seolah-olah kita telah melakukan perjalanan istimewa, menyentuh suasana peternakan sekaligus pertanian.
Ketika kita mengunjungi rumah karakter juga bermain-main dengan ceria. Di gazebo, kita belajar juga bermain tentang pentingnya kerjasama serta kegembiraan dengan teman-teman dan betapa pentingnya kita menjaga lingkungan bersama mereka.
Di taman itu kita bermain, kita tertawa dan berlari, merasakan angin di wajah kita. Kita bermain bersama, mengumpulkan kenangan kegembiraan yang akan kita simpan selamanya.
Saat kita kembali ke sekolah, kita membawa pulang lebih dari sekadar sayuran dan alas kaki kotor, badan berkeringat juga bau serta baju kotor. Kita membawa pulang pengalaman, pengetahuan, dan rasa keterhubungan dengan dunia di sekitar kita.
Jadi, anak-anak, mari kita terus menjelajahi, belajar, dan merayakan setiap petualangan yang datang. Karena dunia ini luas dan indah, dan kita hanya perlu membuka mata dan hati kita untuk melihatnya.
Terima kasih telah menjadi bagian dari perjalanan ini.
- Melihat Dunia Nyata: Saat pergi ke luar kelas, anak-anak dapat melihat langsung apa yang mereka pelajari di buku. Misalnya, ketika belajar tentang hewan, mereka bisa langsung melihat lebih dekat juga berinteraksi meskipun dalam ragam yang terbatas.
- Belajar Sosial dan Keterampilan Hidup: Field trip memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan teman sekelas dan guru di luar lingkungan sekolah. Mereka belajar tentang kerjasama, berbicara dengan orang lain, dan menghormati aturan.
- Mengasah Kreativitas: Melihat hal-hal baru dan berbeda dapat memicu imajinasi anak-anak. Mereka mungkin mulai bertanya-tanya tentang bagaimana sesuatu bekerja atau mengapa sesuatu terjadi.
- Mengenal Budaya dan Sejarah: Kunjungan ke rumah adat , sebagai tempat indah mengenal budaya dan seni membantu anak-anak memahami budaya dan sejarah. Mereka bisa melihat keunikan setiap daerah memahami betapa kayanya bangsa Indonesia akan budaya.
- Mengurangi Stres dan Monoton: Field trip adalah momen istimewa yang memecah rutinitas sehari-hari. Anak-anak dapat bersenang-senang, belajar, dan merasa lebih segar setelah mengalami pengalaman di luar kelas.
Ingatlah bahwa field trip adalah kesempatan yang berharga untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman anak-anak. Semoga anak-anak selalu antusias mengikuti setiap petualangan! 🌟🚌
Video Kunjungan SMP Fransiskus
Belajar Seni Tanpa Batas
Vokasifest x Festival Kampus Merdeka (FKM) merupakan perayaan kolaborasi yang bertujuan menyiapkan generasi muda sebagai SDM unggul. Tahun ini Vokasifest x FKM bertemakan "Akselerasi Talenta untuk Indonesia Emas". Acara ini digelar pada 11-12 Desember 2023 dan dimeriahkan dengan rangkaian workshop, gelar wicara, expo magang dan expo vokasi, serta diseminasi hasil capaian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
AKKSI FRANSIPA 2023
P5 dirancang agar peserta didik memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi berbagai hal dan menemukan solusi terhadap masalah yang mereka hadapi.
P5 dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk, seperti:
- Projek berbasis komunitas
Peserta didik melakukan proyek yang bermanfaat bagi komunitas mereka, seperti kegiatan sosial, lingkungan, atau kewirausahaan.
- Projek berbasis riset
Peserta didik melakukan penelitian untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan tertentu.
- Projek berbasis seni dan budaya
Peserta didik menghasilkan karya seni atau budaya untuk mengekspresikan diri mereka.
- Mengembangkan kompetensi Profil Pelajar Pancasila
P5 dapat membantu peserta didik mengembangkan berbagai kompetensi Profil Pelajar Pancasila, seperti berpikir kritis, kreatif, berkolaborasi, bernalar, dan bertindak bertanggungjawab.
- Meningkatkan kreativitas dan inovasi
P5 dapat mendorong peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah.
- Mengembangkan keterampilan abad ke-21
P5 dapat membantu peserta didik mengembangkan keterampilan abad ke-21, seperti keterampilan berpikir kritis, keterampilan memecahkan masalah, keterampilan kolaborasi, dan keterampilan komunikasi.
- Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan di masa depan
P5 dapat membantu peserta didik mempersiapkan diri untuk kehidupan di masa depan yang penuh dengan tantangan dan perubahan.
P5 merupakan salah satu elemen penting dalam Kurikulum Merdeka. P5 diharapkan dapat membantu peserta didik menjadi pelajar yang unggul dan berkarakter.
Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan secara bertahap, dimulai dari tahun ajaran 2021/2022 di hampir 2500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat. Pada tahun ajaran 2022/2023, implementasi Kurikulum Merdeka diperluas ke jenjang SD dan SMP, serta SMK yang belum menjadi SMK Pusat. Pada tahun ajaran 2023/2024, implementasi Kurikulum Merdeka akan diperluas ke seluruh jenjang pendidikan.
Ada tiga opsi implementasi Kurikulum Merdeka bagi satuan pendidikan, yaitu:
- Mandiri Belajar
Satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum Merdeka dalam mengembangkan kurikulum satuan pendidikannya dan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
- Mandiri Berubah
Satuan pendidikan menggunakan struktur kurikulum Merdeka secara bertahap, dimulai dari perubahan pada struktur kurikulum, kemudian dilanjutkan dengan penerapan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
- Kategori Mandiri Berbagi
Satuan pendidikan yang telah memenuhi kriteria tertentu dapat menjadi kategori Mandiri Berbagi, yaitu satuan pendidikan yang telah berhasil mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara baik dan dapat berbagi pengalaman dan praktik baik kepada satuan pendidikan lainnya.
Prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka yang perlu diterapkan dalam implementasi kurikulum ini antara lain:
- Pengembangan soft skills dan karakter
Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan soft skills dan karakter peserta didik, seperti kreativitas, kerja sama, kepemimpinan, dan tanggung jawab.
- Fokus pada materi esensial
Kurikulum Merdeka berfokus pada materi esensial yang dapat mengembangkan kompetensi peserta didik.
- Pembelajaran yang fleksibel
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Implementasi Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan di abad ke-21, yaitu kompetensi literasi, numerasi, dan kompetensi abad 21 lainnya
Tanpa Mager, Semangat Bergerak Bersama Biar Tetap Sehat
Ini sedikit gambar semangat di hari Jumat, tak ada satu pun yang tampak mager.
Istilah "mager" muncul dari bahasa Indonesia sehari-hari. Kata "mager" berasal dari kata "malas gerak" yang disingkat menjadi "mager". Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang tidak ingin atau malas melakukan sesuatu.
Istilah "mager" mulai populer di kalangan remaja sekitar tahun 2010-an. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perkembangan teknologi dan media sosial yang membuat orang-orang semakin mudah untuk berkomunikasi dan bertukar ide. Istilah "mager" juga sering digunakan dalam meme dan video di media sosial, yang semakin mempopulerkannya.
Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menyebabkan seseorang merasa mager:
- Kelelahan fisik atau mental
- Kurang motivasi
- Stres
Dampak buruk bila kita ikut mager adalah sebagai berikut:
Dampak kesehatan
Kebiasaan malas gerak atau mager dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, antara lain:
- * Obesitas
- * Penyakit jantung
- * Stroke
- * Diabetes tipe 2
- * Osteoporosis
- * Depresi
Dampak produktivitas
Kebiasaan malas gerak juga dapat menurunkan produktivitas kita dalam bekerja atau belajar. Hal ini karena kita menjadi lebih lelah dan tidak fokus.
Dampak sosial
Kebiasaan malas gerak juga dapat membuat kita menjadi lebih sulit untuk bersosialisasi. Kita menjadi lebih tertutup dan tidak ingin bertemu orang lain.
Berikut adalah beberapa tips untuk menghindari mager:
Tetap aktif
Cobalah untuk tetap aktif dan bergerak, meskipun hanya sebentar. Misalnya, berjalan-jalan santai di sekitar rumah, naik tangga daripada menggunakan lift, atau melakukan peregangan di pagi hari.
Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari mager. Cobalah untuk berolahraga setidaknya 30 menit setiap hari.
Cari motivasi
Temukan sesuatu yang dapat memotivasi Anda untuk bergerak. Misalnya, Anda dapat mengikuti kelas olahraga bersama teman, atau mendaftar ke kompetisi olahraga.
Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup juga penting untuk menghindari mager. Cobalah untuk tidur setidaknya 7-8 jam setiap malam.
Dan teman yang baik mempunyai tulisan menarik buat dibagikan khusus buatmu , buat kita pada hari yang baik ini.
Semangat Kita Bersama
Hari ini hari Jumat,
Cuacanya cerah,
Ayo kita senam bersama,
Supaya badan sehat.
Ayo teman-teman,
Jangan mager lagi,
Mari kita semangat,
Untuk melakukan hal-hal baru.
Kita bisa bermain,
Bermain bersama,
Kita bisa belajar,
Belajar bersama.
Dengan semangat,
Semua jadi mudah,
Kita jadi senang,
Hidup jadi ceria.