Beranda

Bakti Sosial

Menjadi waktu yang istimewa bagi kedua warga sekolah ketika Jumat, 14 April 2023 anak-anak berkesempatan beracara bersama, berdinamika dalam satu ruangan bersama teman-teman baru. Anak-anak SD Fransiskus 2 dengan SLB Pelita Kasih dalam kekeluargaan dan keakraban menyelenggarakan temu gembira di dalam aula SD Fransiskus 2 dipandu Bapak Lukas Prastowo didampingi para guru dari kedua sekolah juga beberapa orang tua murid.

Jam 07.30 pagi beberapa anak para wakil dari kelas 1-6 bersama orang tuanya menjemput teman-teman SLB Pelita Kasih, dan teman-teman SLB sudah bersiap menunggu untuk berangkat ke Sekolah Fransiskus. Terpancar kegembiraan yang luar biasa akan dapat bertemu dengan banyak teman baru. Kegiatan bersama teman-remain SLB Pelita Kasih langsung dimulai setibanya mereka disana dengan dibuka dengan singkat oleh kepala sekolah SD Fransiskus 2, Sr.M.Elfrida FSGM yang dilanjutkan menyanyi bersama beberapa anak-anak yang baru datang diikuti beberapa orang tua murid.

Kegembiraan dan semangat kekeluargaan yang dirasakan oleh anak-anak dari SD Fransiskus 2 dan SLB-C Pelita Kasih menjadi hadiah terindah bagi hari yang spesial ini.

VIDEO


SLB adalah singkatan dari Sekolah Luar Biasa, yaitu sekolah yang khusus untuk anak berkebutuhan khusus di Indonesia. Ada enam jenis SLB di Indonesia, yaitu SLB-A untuk penyandang tuna netra, SLB-B untuk penyandang tuna rungu, SLB-C untuk penyandang tuna grahita, SLB-D untuk penyandang tuna laras, SLB-E untuk penyandang tuna ganda, dan SLB-F untuk penyandang tuna daksa.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2017, jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia mencapai 1,6 juta. Namun, baru 18 persen yang mendapatkan layanan pendidikan inklusi. Dari 18 persen tersebut, terdapat 115.000 anak bersekolah di SLB dan 299.000 lainnya bersekolah di sekolah reguler pelaksana sekolah inklusi.


Saat ini, ada sekitar total 2.200 SLB (SD-SMA) di seluruh Indonesia23. Beberapa SLB negeri di Indonesia juga bakal menjadi lembaga sertifikasi profesi penyandang disabilitas.


Sumber :

Selamat Buat Prestasi Teman-Teman Kita







Mengikuti kompetisi atau lomba-lomba merupakan bagian dari proses belajar yang tidak terpisahkan. Terlepas dari sebatas untuk sebuah kata menang dan kalah, proporsi yang layak sebuah lomba atau kompetisi baik itu sebuah ajang dalam lingkup kecil antar teman hingga antar daerah atau skala nasional dan internasional dapat memberikan hal baik untuk anak-anak 


Menurut beberapa sumber, ada banyak manfaat kompetisi bagi anak, antara lain:


Menguji batas kemampuan anak dan terpacu untuk jadi lebih baik lagi.


Belajar pentingnya kerja keras, ketekunan dan sportivitas.


Belajar mengenali diri sendiri, menghadapi emosi negatif dan meningkatkan harga diri2


Memperkuat ikatan anak dan orang tua serta belajar tentang hubungan sosial.


Menjadi kreatif dan inovatif dalam belajar maupun berkarya.


Kompetisi yang sehat dapat membantu anak mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan saat dewasa nanti, seperti mengambil keputusan, membangun empati dan sikap tidak mudah pantang menyerah.


Jika anak tidak menang dalam lomba, kita dapat membantu anak menghadapi rasa kecewa dengan cara-cara berikut:


Tetap memberi apresiasi bagi anak karena ia sudah berjuang dan berpartisipasi.


Jika anak merasa sedih atau mengucapkan dirinya kurang berhasil, terima perasaan anak. Kemudian sampaikan perilaku atau usaha anak secara spesifik yang dapat kita apresiasi.


Beri pemahaman bahwa menang atau kalah, namun di luar tempat lomba anak dapat kembali lagi berteman seperti biasa.


Arahkan untuk berlomba dalam tim, sebab dapat memudahkan anak mengatasi kekalahan, juga kemenangan.


Pilih permainan dan lomba yang tepat dan sesuai umur.


Saat kalah, rasa marah harus keluar. Siapa yang kalah boleh mengeluarkan kekesalan dan menunjukkannya.


Jangan biarkan anak-anak menang dengan mudah, karena anak-anak juga harus belajar bersaing dengan lawan sepadan dan merasakan kekalahan


Jelaskan penyebab kekalahan apabila anak ingin tahu mengapa anak lain lebih baik dari dirinya sehingga menang


Ajarkan pada anak untuk tidak menertawakan orang yang kalah ketika ia menang


Orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk bersikap rendah hati dan memberi semangat untuk teman yang kalah. Selain itu, orang tua juga perlu memulai mengajarkan anak untuk mengelola rasa kecewa sejak dini, sebelum usia 3 tahun 4 dst. Hal ini dapat membantu anak mengembangkan mentalitas yang lebih baik saat menghadapi tantangan di masa depan


Info selengkapnya:
 https://www.haibunda.com/haibunda-squad/20220714171351-203-278957/anak-kalah-lomba-yuk-ajarkan-mengelola-rasa-kecewa-ala-mona-ratuliu

https://www.parenting.co.id/balita/saat-anak-kalah-lomba-ini-yang-perlu-orang-tua-lakukan

https://www.orami.co.id/magazine/manfaat-kompetisi-untuk-anak


PERAYAAN PASKAH 2023 - SD FRANSISKUS 2 - 11 APRIL 2023

Perayaan paskah tahun 2023 di SD Fransiskus 2 Bandar lampung, diawali dengan Misa Kudus kelas 1 - 6, dan setelah ini masing masing pararel menyelenggarakan kegiatan bersama dalam kelompoknya. Kegiatan dinamika kelompok dan menghias telur paskah di kelas masing-masing.






Halo, ini Bing. Menurut hasil pencarian saya, ada beberapa manfaat perayaan buat anak-anak baik itu hari nasional atau hari besar agama dengan berbagai kegiatan kreatif maupun doa bersama. Beberapa manfaatnya adalah:

Semoga jawaban saya bermanfaat. Apakah ada pertanyaan lain yang ingin Anda tanyakan? 😊