Pengalaman Tak Terlupakan di Perkemahan Pramuka
Hai, teman-teman! Aku baru saja mengikuti perkemahan Pramuka Penggalang yang super seru! Acara perkemahan di kebun SMA Fransiskus Bandar lampung ini memberikan banyak pengalaman berkesan, mulai dari tampil di depan ratusan orang, tidur di tenda pertama kali, sampai antre mandi, antre makan pagi-sore yang seru banget! Yuk, simak ceritaku!
Hari Pertama Tidur di Tenda
Begitu sampai di lokasi perkemahan, kami langsung disuruh menuju tenda. Awalnya kukira semudah pasang sleeping bag, tapi ternyata ribet! Anggota reguku ada yang salah tempat, pasti bingung karena tendanya sudah penuh sampai-sampai tendanya miring seperti mau roboh. Setelah berjuang mencari ternyata tendanya tidak jauh berada disebelahnya hanya beberapa meter saja, akhirnya regu kami siap tepat waktu di tenda—meski dalamnya sempit banget untuk delapan orang, beruntungnya kami sudah dibantu lebih dahulu oleh pembina sehingga tidak perlu mendirikan tenda, karena kami memang belum mampu sendiri mengingat ini perkemahan kami pertama!
Malam pertama tidur di tenda? Gokil banget! Aku kedinginan karena lupa bawa matras tebal, dan sleeping bag-ku tipis. Belum lagi teman sebangkuku mendengkur keras seperti mesin traktor! Awalnya aku susah tidur, tapi lama-lama tertidur juga karena lelah setelah seharian aktivitas.Para pembina beberapa kali menghampiri tenda kami karena kami keasyikkan ngobrol dan tidak tidur-tidur.
Persiapan Tampil: Latihan Kilat & Kostum Dadakan
Bagian lainnya yang mengesan kami dikasih tugas untuk tampil dari tepuk, yel juga pentas budaya. Reguku memilih sebuah tampilan tradional karena kakak pembina bilang membuat energik dan gembira dan seru. Masalahnya? Waktu latihan cuma sehari! beruntunglah semua itu dapat ikut menghibur dan memeriahkan suasan api unggun.
Kami latihan di lapangan juga kebun karakter Fransiskus yang luas. Awalnya kupikir kami bakalan terjemur di bawah terik tetapi disana banyak pepohonan yang bikin asri suasana tapi teman-temanku saling mengingatkan. supaya aku mengoleskan anti nyamuk biar tidak digigit nyamuk tapi sayang aku tidak membawa dan yang lebih untung hari itu nyamuk-nyamuk tidak ada yang mendekat selama mengikuti acara dari pos satu ke pos berikutnya hingga pos yang terakhir, ada juga yang kakinya kejentus karena terlalu semangat. Kami ketawa-ketiwi sendiri, tapi akhirnya mulai kompak juga.
Banyak hal yang kami rasakan dari pos ke pos selalu membutuhkan kekompakkan dan kreativitas dari setiap regu yang mengikuti perkemahan.
Momen Menegangkan: Tampil di Depan Ratusan Para Penonton
Saat hari-H tiba, degup jantungku kayak drum band! Kami masuk ke panggun ingkaran dengan lampu semua mata seolah terarah pada kami, walau tidak sendiri sejujurnya saya berasa grogi juga waktu mendapat giliran tampil.
Begitu musik mengalun, kami mulai bergerak. Awalnya sempat ada yang lupa gerakan, tapi karena saling lihat, akhirnya bisa nyambung lagi. Sorak-sorai penonton bikin semangat kami membara! Pas gerakan putaran terakhir, kami kompak banget, dan tepuk tangan riuh memenuhi lapangan. Leganya bukan main!
Hidup di Perkemahan: Antre MCK, Makan di Alam, & Drama Seru
Selain tampil bersam regu, hidup di perkemahan itu ujian kesabaran sejati!
Antrean MCK Panjang Banget – Setiap pagi, antrian mandi mengular. Airnya dinginnya bikin merinding! Ada yang teriak-teriak pas guyuran pertama kena badan, sampai semua orang ketawa.
Makan di Lapangan atau di tenda rame-rame; Nasinya, sayur dan lauk apa pun adanya kami ganyang tanpa ragu, semua tentunya karena lapar, ya dimakan juga tidak semanja di rumah suka maunya ini dan itu. Temanku sampai bilang, "Ini nasi gratis bonus mineral alami!", sambil melahap dengan semangatnya sampai habis bis bis.
Atur Pakaian Berantakan ; Karena tas jadi tidak cukup ini yang bikin bingung, baju kotornya nyampur sama yang bersih. Jadi mikir bagaimana kok kemarin dari rumah bisa cukup sekarang kenapa nggak cukup ya?Akhirnya, aku kemas sebisanya dan pasti di rumahbakalan dikomen!
Meski awalnya kaget dengan kerasnya hidup di perkemahan, ternyata seru banget! Aku belajar kerja sama, berani tampil, dan survive tanpa gadget. Yang paling berkesan tentu saat tampil—awalnya gugup, tapi karena dukungan teman-teman, semua jadi mungkin.
Buah tangan terbaik dari perkemahan ini? Kenangan lucu, pertemanan yang makin erat, dan... baju kotor yang numpuk di tas!
Sampai jumpa di perkemahan berikutnya! Salam Pramuka!
Penggalang Fransipa